Tips Touring Motor. Enaknya punya teman yang hobi akan Touring Motor, seperti yang kami alami beberapa hari yang lalu dengan mengendarai motor tua nan klasik. Touring Sepeda Motor kali ini untuk mengantar teman yang mau nikah. Bagi para anggota kelompok sepeda motor alias bikers, salah satu medium relaksasi sekaligus konsolidasi adalah dengan menelusuri aspal bersama-sama. Touring ke luar kota.
Tips Touring Sepeda Motor. Apa yang harus dipersiapkan? Bagi peturing, sebutan buat bikers yang kerap bepergian ke berbagai kota tujuan, tentu sudah mahfum soal apa saja yang harus dipersiapkan. Tulisan ini sekadar menyegarkan saja, siapa tahu ada yang kelupaan.
Dibawah ini adalah kumpulan Foto saat perjalanan menuju rumah calon istri teman kami. Dengan mengendarai motor tua Honda CB 100, Honda CB 125, Honda GL 100 Modif CB, Kawasaki Binter Merzy KZ200, Binter Merzy Modif BSA, dll.
Fisik. Siapkan fisik. Tubuh yang bugar membuat daya tahan dalam menempuh perjalanan ratusan kilometer terasa lebih ringan ketimbang tubuh dalam keadaan lesu. Karena itu, penting diperhatikan agar kebugaran dikelola dengan ritme istirahat yang cukup saat perjalanan dan membawa vitamin atau suplemen yang dibutuhkan.
Administrasi. Pendataan yang akurat mengenai siapa-siapa saja peserta touring maupun kelengkapan administrasi yang mungkin diperlukan, seperti surat-surat keterangan dari instansi terkait. Misalnya, dari kepolisian atau penanggung jawab daerah wisata di pegunungan atau hutan. Lalu, tak kalah penting, pastikan kewajiban untuk membayar iuran dipenuhi oleh semua anggota. Kecuali ada sponsor atau hendak melakukan subsidi silang di antara anggota. Uang yang terkumpul guna membiayai sewa penginapan dan kebutuhan logistik selama perjalanan touring atau di lokasi touring. Kelengkapan administrasi yang rapih juga bisa membantu pendokumentasian kegiatan.
Tujuan. Kemana tujuan touring harus dipersiapkan dengan matang. Memilih lokasi yang sesuai dengan kesepakatan bersama, untuk touring berkelompok, amat penting agar semua peserta bisa merasakan petualangan sejati.
Biasanya ada dua kelompok besar tujuan utama touring, yakni daerah pegunungan atau daerah pesisir pantai. Masing-masing lokasi memiliki kesan dan keindahan tersendiri. Terkait tujuan, penting juga diperhitungkan jarak tempuh sekaligus untuk menghitung waktu tempuh. Maklum, hal ini bakal berimbas pada banyak aspek.
Termasuk dalam penentuan tujuan adalah menyiapkan penginapan. Maklum, perjalanan panjang membutuhkan tempat istirahat total yang nyaman. Tentu saja sekaligus tempat beragam aktifitas di lokasi touring.
Jadwal. Bagian dari rangkaian kegiatan adalah dengan menyusun jadwal touring yang efisien dan efektif. Jadwal keberangkatan penting diperhatikan mengingat terkait dengan keselamatan berkendara. Jadwal perjalanan pagi, siang atau malam hari memiliki risiko masing-masing. Siang hari, selain kemacetan lalu lintas bakal menggila, juga ada ancaman dehidrasi. Malam hari, sekalipun kadang lebih lengang lalu lintas jalannya, cenderung membuat konsentrasi terganggu karena mengantuk. Karena itu, penyusunan jadwal kegiatan harus seakurat mungkin untuk membagi waktu pemberangkatan, waktu istirahat, dan waktu untuk kegiatan lainnya. Manajemen waktu menjadi amat penting dengan tujuan utama kondisi peserta tetap bugar dan perjalanan menjadi lancar.
Kegiatan. Touring bakal lebih mengasyikan bila dilengkapi sejumlah agenda kegiatan. Pilihan pun ada dalam kesepakatan bersama. Misal, menikmati wisata alam, budaya, hingga kuliner. Ada jenis kegiatan lain yang menjadi bagian ritual kelompok, seperti obrolan informal seputar kelompok atau organisasi, obrolan soal sepeda motor dan keselamatan berkendara, bahkan rapat pemilihan pengurus. Selain itu, bisa menganggendakan pelantikan anggota atau menyelenggarakan bakti sosial bagi warga sekitar. Untuk yang ini, tak perlu harus muluk-muluk memberi donasi hingga belasan juta rupiah. Cukup ikut bersih-bersih lingkungan atau berbagi soal pengetahuan keselamatan berkendara.
Rute. Pastikan rute yang akan dilalui dan diinformasikan kepada seluruh peserta touring. Rute yang mudah difahami peserta touring memperkecil risiko tersesat saat terpisah dari kelompok. Pilih rute yang kemungkinan bisa dilalui dengan baik oleh seluruh jenis kendaraan yang ikut touring. Himpun informasi sebanyak mungkin tentang rute yang akan dilalui. Informasi penting lainnya adalah soal jalan, stasiun pompa bensin umum (SPBU), minimarket, bahkan lokasi bengkel sepeda motor terdekat. Tak kalah penting, menyepakati titik istirahat untuk menyegarkan tubuh dan si kuda besi.
Kendaraan. Sepeda motor disiapkan sebaik mungkin. Supaya tidak rewel di perjalanan. Mulai dari kondisi mesin, ban, lampu-lampu, rante, spion, hingga klakson. Sepeda motor yang prima mampu membantu agar peturing bisa lebih menikmati perjalanan.
Bagian dari persiapan kendaraan, ada baiknya sepeda motor diservis terlebih dahulu. Lalu, menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa seperti busi, ban dalam, bahkan tali kopling serta oli cadangan.
Pembagian grup. Jumlah peserta touring yang melebihi 20 sepeda motor bakal lebih nyaman dipecah dalam beberapa kelompok. Idealnya, tiap kelompok maksimal 10 sepeda motor. Tujuan strategi ini adalah agar iring-iringan tidak membentuk formasi panjang yang berpotensi mengusik kenyamanan pengguna jalan yang lain. Tak perlu ada niat meminta prioritas jalan. Apalagi dengan lampu isyarat dan bunyi-bunyian yang bisa mengganggu para pengguna jalan yang lain.
Petugas. Selain membagi grup, tentukan tugas beberapa orang sebagai pimpinan kelompok/grup (road captain), petugas penghubung (service officer), dan tim penyapu (sweeper). Tugas dan keputusan pimpinan absolut dipatuhi anggota kelompok, misal, menghentikan perjalanan atau melanjutkan perjalanan. Segala aspek pertimbangan bermuara pada keselamatan kelompok. Karena itu, tepiskan kepentingan individual.
Sesuai namanya, tugas penghubung ketika iring-iringan sebagai mediator mengirim pesan kepada pimpinan, penyapu, atau ke mekanik dan tim medis. Penyapu menjadi vital guna memastikan anggota kelompok tidak ada yang tercecer.
Mekanik medis. Hal tak terbantahkan adalah kerap terjadi gangguan pada kendaraan saat perjalanan touring. Karena itu, peranan mekanik dalam perjalanan touring menjadi penting. Selain mekanik, perlengkapan dan tenaga medis juga menjadi aspek yang tak bisa dipungkiri amat dibutuhkan. Minimal, dalam perlengkapan rombongan touring membawa obat-obatan luar seperti penyembuh luka, balsem, atau untuk perban. Sedangkan obat-obatan dalam, mulai dari obat pusing, sakit perut, hingga obat batuk. Obat tetes mata juga penting guna menyingkirkan debu atau perih mata ketika berkendara. Perlengkapan mekanik atau medis, bisa ditempatkan dalam satu kendaraan khusus yakni mobil penyelemat (safety car). Namun, apabila tidak memungkinkan, bisa ditempatkan di tas atau boks di sepeda motor.
Komunikasi. Saat beriringan di jalan ada beberapa komunikasi yang perlu dilakukan guna perjalanan lancar. Komunikasi sebagai isyarat formasi iring-iringan, atau komunikasi isyarat berbelok, lurus, hingga tanda bahaya ada lubang. Komunikasi konvensional bisa menggunakan isyarat tangan dan kaki, atau menggunakan lampu-lampu sepeda motor.
Komunikasi antar pimpinan kelompok (road captain) dengan service officer atau dengan tim penyapu (sweeper), bisa ditopang dengan menyediakan radio komunikasi, seperti handy talkie (HT).
No telepon. Tiap anggota perlu saling mengetahui nomor telepon. Fungsinya sebagai alternatif komunikasi jika terjadi hal-hal yang di luar keinginan peserta touring. Selain itu, ada baiknya mencatat nomor-nomor penting seperti pos polisi dan rumah sakit, di daerah yang akan dilewati atau lokasi tempat tujuan touring.
Uang receh. Sediakan uang receh atau uang pecahan kecil untuk sewaktu-waktu membeli kebutuhan penting saat dalam perjalanan atau di lokasi tujuan. Terutama ketika di perjalanan. Mulai dari urusan bayar parkir hingga membeli bohlam lampu atau plester luka luar untuk menutupi lecet di kaki.
Tentu saja selain uang receh, upayakan membawa uang secukupnya untuk keperluan utama seperti pembelian bahan bakar minyak (BBM). Bahkan, bagi sebagian bikers, menyediakan uang untuk membeli cinderamata atau oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Penghitungan yang cermat atas kebutuhan biaya selama touring juga membantu perjalanan menjadi lebih afdol.
Dokumentasi. Perjalanan touring bakal menjadi lebih meninggalkan jejak manakala kita memiliki dokumentasi yang baik. Dokumentasi bisa berupa catatan tertulis, foto-foto, atau audio video.
Hal yang didokumentasikan mulai dari persiapan, perjalanan, kegiatan di lokasi touring, hingga hal-hal lain seperti keindahan alam, aspek sosial dan budaya, serta kekayaan kuliner setempat. Dokumentasi yang baik juga bisa menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya. Bahkan, bisa sebagai inspirasi bagi pihak lain yang membutuhkan informasi mengenai lokasi tujuan touring yang akan dikunjunginya.
Tak ada hal yang paling indah dan nikmat, kecuali pergi dan pulang touring dalam kondisi aman dan selamat. Keceriaan menjadi lengkap ketika tiba di lokasi asal atau pulang ke rumah masing-masing dalam kondisi sehat. Maklum, ada keluarga tercinta yang menanti kita di rumah. Tips Touring Sepeda Motor by(edo rusyanto).
Nah Selesai touring ada baiknya anda tahu Tips Mencuci Motor, agar tunggangan jadi fresh kembali hehehe....